Kemenangan yang kita terima bukanlah sesuatu yang
membanggakan, tanpa lawan yang dikalahkan. Coba pikirkan sejenak, apalah arti seorang pemenang tanpa ada pihak yang dikalahkan?
Pemenang tanpa pesaing pun juga sia-sia. Pada akhirnya juga tidaklah diakui.
Karena mereka belum memenangkan suatu kompetisi. Pihak yang menang maupun yang
kalah pada awalnya memiliki kesempatan yang sama. Karena mereka sama-sama berada
dalam area yang sama yaitu suatu kompetisi tertentu. Mereka sama pada awal
pertandingan karena mereka merupakan peserta kompetisi, yang membedakan adalah
prosesnya. Sebenarnya hasil akhir bukanlah satu-satunya yang penting, sebab yang
terpenting adalah proses itu sendiri. Karena dari proses itulah maka seseorang
dapat melihat potensi mereka maupun kelemahan mereka. Sehingga dengan itu maka
pada kompetisi berikutnya akan lebih baik dari yang sebelumnya. Sang pemenang pun tidak selalu mengalami kemenangan, terkadang ada kalanya sang pemenang jatuh kalah. Begitu pula sebaliknya yang kalah, pada suatu waktu bisa juga menjadi sang pemenang.
Dengan demikian maka bisa ditarik suatu kesimpulan bahwa kemenangan itu sendiri adalah sesuatu yang semu. Tidak ada yang dapat dibanggakan dari sebuah kemenangan. Meskipun banyak orang yang menyanjungnya, pada akhirnya kemenangan hanyalah sebuah simbol. Jika suatu saat kita harus bertanding lagi, nyatanya posisi kita tetap sama seperti yang lainnya. Selain itu kemenangan tercipta juga karena ada lawan yang dikalahkan. Berarti pengaruh adanya lawan juga tidak dapat dipandang sebelah mata, karena adanya lawan itu kita bisa mencapai sebuah kemenangan.